Ilmuwan Mengubah Bangkai Laba-laba Menjadi Robot Biohibrida
Tekno & SainsNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Gambar: Laboratorium Inovasi Preston/Universitas Rice (IFL Science)

Jakarta, tvrijakartanews - Para ilmuwan dari Rice University telah memanfaatkan mekanisme penggerak yang tidak biasa dari laba-laba serigala untuk menciptakan jenis robotika yang mereka sebut "nekrobotik" dari laba-laba mati.

Nekrobot tersebut ditampilkan dalam sebuah makalah tahun 2022 yang diterbitkan di Advanced Science, mencakup video yang menunjukkan bagaimana nekrobot laba-laba serigala yang sudah mati ini dapat digunakan. Dalam satu video, sebuah nekrobot ditampilkan mengganggu sirkuit listrik; di video lain, ia mengambil sebuah objek. Bahkan ada demonstrasi nekrobot laba-laba serigala yang mengangkat laba-laba mati lainnya.

Mengubah bangkai laba-laba menjadi robot melibatkan pemahaman tentang bagaimana makhluk ini bergerak. Tidak seperti hewan yang menggunakan otot, laba-laba mengandalkan tekanan hidrolik untuk mengendalikan delapan kakinya. Struktur khusus yang disebut ruang prosoma memungkinkan mereka menyalurkan cairan tubuh ke dalam anggota tubuh mereka, yang menyebabkannya memanjang. Ketika volume cairan berkurang, kaki-kaki tersebut kembali ke posisi alami mereka, yaitu posisi cakar.

"Kebetulan laba-laba, setelah mati, merupakan arsitektur yang sempurna untuk penjepit berskala kecil yang berasal dari alam," kata Daniel Preston dari Sekolah Teknik George R. Brown di Rice, yang terlibat dalam penelitian tersebut, dalam sebuah pernyataan dikutip dari reuters.

Dengan menggunakan jarum dan lem super, para peneliti membuat segel di ruang prosoma sehingga mereka dapat menyuntikkan udara secara efektif ke dalam tungkai laba-laba, yang menyebabkannya mengembang dan memanjang. Dengan mengurangi tekanan udara tersebut, kaki-kaki laba-laba dapat menutup kembali, sehingga menciptakan penjepit mekanis yang terbuat dari bahan-bahan biotik, meskipun sudah mati.

Mengenai bagaimana nekrobot laba-laba yang mati dapat dimanfaatkan, penjepit mekanis biotik tersebut ternyata cukup kuat, bertahan sekitar 1.000 kali percobaan sebelum mulai hancur. Dengan bantuan sedikit pelapis, Preston menduga bahwa penjepit tersebut dapat berguna dalam tugas-tugas mengambil dan meletakkan, seperti dalam perakitan mikroelektronika.

Mereka juga dapat dikerahkan untuk menangkap serangga di alam, kata penulis utama dan mahasiswa PhD Teknik Universitas Rice, Faye Yap, karena nekrobot akan tersamarkan dengan baik.